Klik. Begitu gue lihat tombol hati menempel di salah satu gambar
di akun instagram milik gue sendiri. Ternyata pelakunya adalah mantan yang
paling gue kagumi hingga saat ini atau nanti. Kronologisnya begini:
Sabtu 26 Maret 2016 waktu Makassar.
Gue posting foto berlatar Masjid Apung Amirul Mukminin yang
jadi ikon kebanggaan kota Makassar. Dan orang pertama-tama yang nge-like foto
itu ialah mantan gue sendiri. Tepat namanya bertengger di sudut kiri bawah
foto. Entah kenapa feeling dan intuisi gue saat itu bicara, dia bilang kalau
gue bakalan ketemu mantan gue itu dalam waktu dekat. Perasaan itu semakin
menyala. Semakin lama semakin membara di hati di pikiran gue. Semakin kuat.
Bayangan sosok beliau semakin menjadi nyata.
Ndilalah.
Rabu 30 Maret 2016 waktu Jakarta.
Gue lagi di kantor bilangan Plaza
Festival Jakarta. Si Yenni yang temen sekantor sekaligus temen deket mantan
ngasihtau kalau gue kedatangan tamu. Gue kira palingan dia cuma becanda, jadi ya
gue sedikit skeptis tapi kepo. Hahaha. Gue keluar lewat pintu lorong yang ke
arah toilet. Dan…..
Jreng!
Gue sendiri sempat sedikit gak percaya
dengan apa yang gue saksikan saat itu. Sang mantan yang cantik telah duduk
manis di ruang tamu. Tetap gak berubah, malah makin dewasa. Makin matang dan
siap untuk dipetik. Dia salting. Gue deg-deg-an gak karu-karuan. Ada perasaan
entah apa namanya, ibarat orang lagi pedekate sama lawan jenis dan baru
kenalan. Mungkin itu yang gue rasain saat itu. Bahasa Inggris yang tepat:
rejuvenate. Iya, gue ngerasa seperti terseret ke linimasa waktu lampau di saat
gue dan dia masih bersama. Dalam gugup gempita itu gue berusaha menguasai diri
sendiri. Ibarat scene Pak Habibie ketemu Ainun atau Dilan yang ketemu Milea
setelah sekian lama. Cuma bedanya kalau dua scene tersebut latarnya di Bandung,
kalau kami di Jakarta. Walau cuma sebentar tapi gue bersyukur masih bisa ketemu sang bintang yang selalu gue ceritain ke orang yang tanya siapa dia. Bintang yang nyalanya gak pernah redup apalagi padam, yang selalu gue pamerin ke manusia di seluruh penjuru dunia. Terimakasih buat Yenni yang sudah berhasil membantu rekayasa
kejadian ini.
Gue tau kalau mantan gue gak pernah
ingkar janji. Dia pasti bakalan balik untuk temui gue. Dan pada hari Kamis 30 Maret 2016 di Jakarta, dia telah penuhi janjinya. Dan gue yakin bakalan ketemu lagi dengan dia suatu saat nanti. Insya Allah.
“Aku mencintaimu, itu sebabnya aku tak pernah selesai mendoakan keselamatanmu” [~Sapardi Djoko Damono – Dalam Doaku]